Breaking News

Produktivitas Padi Desa Babakan Kalanganyar Capai 600 Ton per Musim, Namun Dihantui Ancaman Regenerasi dan Akses Pupuk

Pandeglang, Banten Medsos — Desa Babakan Kalanganyar, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, mencatatkan capaian produksi padi yang signifikan, yakni sekitar 600 ton setiap musim panen dari total luas lahan pertanian produktif seluas 120 hektare. Meski demikian, potensi besar ini dibayangi sejumlah tantangan serius yang mengancam keberlanjutan sektor pertanian di wilayah tersebut.

Kepala Desa Babakan Kalanganyar, Adik Rama, mengungkapkan bahwa keberhasilan desa dalam mempertahankan produktivitas pertanian tidak terlepas dari faktor iklim yang mendukung serta komitmen masyarakat yang masih memegang erat tradisi bertani sebagai mata pencaharian utama.

“Namun tantangannya cukup berat, terutama soal ketimpangan akses terhadap pupuk bersubsidi. Banyak petani kesulitan mendapatkannya, sementara pupuk non-subsidi harganya sangat mahal. Ini berpengaruh pada kualitas dan kuantitas hasil panen,” jelas Adik Rama kepada Banten Medsos, Rabu (10/7/2025).

Selain persoalan pupuk, Adik juga menyoroti persoalan infrastruktur irigasi yang belum merata. Menurutnya, kondisi ini membuat sebagian lahan menjadi kurang produktif, terlebih saat musim kemarau tiba.

“Ketiadaan saluran irigasi yang memadai membuat sebagian sawah hanya bisa ditanami saat musim hujan. Ini menurunkan produktivitas lahan secara keseluruhan dan melemahkan ketahanan pangan lokal,” imbuhnya.

Lebih jauh, Adik Rama mengungkapkan keprihatinannya atas rendahnya minat generasi muda untuk melanjutkan profesi sebagai petani. Ia menyebut, banyak anak muda Babakan Kalanganyar lebih memilih merantau ke kota dan bekerja di sektor industri maupun informal, meninggalkan tradisi bertani yang diwariskan orang tua mereka.

“Jika tidak ada regenerasi petani, ke depan akan terjadi kekosongan tenaga produktif. Ketika petani tua tidak lagi mampu turun ke sawah, maka keberadaan produksi pangan desa ini sangat mungkin terancam,” ujarnya.

Ia berharap ada intervensi nyata dari pemerintah dan lembaga terkait untuk memperbaiki tata distribusi pupuk bersubsidi, membangun irigasi yang merata, serta mendorong program regenerasi petani melalui pelatihan dan insentif bagi petani muda.

“Pertanian adalah pondasi desa kami. Jika dibiarkan tanpa dukungan yang serius, maka kesejahteraan petani dan ketahanan pangan lokal akan terus terancam,” tutup Adik Rama.


Laporan: Aditiya Muhammad Farhan 
Editor: Fariz

No comments