Breaking News

Khutbah Idul Adha di Masjid Al-Ikhwan, Ustadz Chamid Irfan Ajak Jamaah Teladani Enam Nilai Dakwah Nabi Ibrahim


Lebak – Banten Medsos, 6 Juni 2025
Ratusan jamaah memadati Masjid Al-Ikhwan di Kampung Babakan Kalapa, Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten, pada Jumat pagi (6/6/2025) untuk melaksanakan salat Idul Adha 1446 H. Bertindak sebagai khatib, Ustadz Chamid Irfan, SE, menyampaikan khutbah penuh makna dengan tema "Meneladani Perjuangan Dakwah Nabi Ibrahim AS."

Dalam khutbahnya, Ustadz Chamid menggarisbawahi bahwa peringatan Idul Adha tidak semata-mata tentang penyembelihan hewan kurban, tetapi juga refleksi atas perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim dalam menyebarkan tauhid. Ia mengajak umat Islam untuk meneladani enam nilai utama dari keteladanan Nabi Ibrahim.


“Perjalanan hidup Nabi Ibrahim adalah pelajaran besar tentang bagaimana memperjuangkan kebenaran dengan penuh keyakinan, akal, dan pengorbanan. Idul Adha ini adalah momen kita untuk merenung dan meneladani semangat beliau,” ujar Ustadz Chamid dari atas mimbar.


Berikut enam keteladanan Nabi Ibrahim yang disampaikan dalam khutbah:

  1. Semangat Mencari Kebenaran
    Nabi Ibrahim menunjukkan semangat luar biasa dalam mencari kebenaran, bahkan hingga mempertanyakan keyakinan masyarakat di zamannya yang menyembah berhala. Ia tidak serta-merta menerima tradisi, tetapi menggugatnya demi menemukan hakikat kebenaran.

  2. Menggunakan Akal dalam Mencari Kebenaran
    Tidak cukup dengan rasa ingin tahu, Nabi Ibrahim juga mengedepankan akal sehat dalam menalar keyakinannya. Ia menelaah fenomena alam seperti bintang, bulan, dan matahari, hingga sampai pada keyakinan bahwa hanya Allah yang layak disembah.

  3. Kesabaran dalam Menghadapi Ujian
    Ujian demi ujian datang menghampiri Nabi Ibrahim. Ia dianiaya oleh Raja Namrud, bahkan dibakar hidup-hidup. Puncaknya, ia diperintahkan Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail. Namun semua itu dijalaninya dengan penuh kesabaran dan kepatuhan.

  4. Menempatkan Allah di Atas Segalanya
    Dalam setiap langkah hidupnya, Nabi Ibrahim selalu menomorsatukan perintah Allah, bahkan ketika perintah itu bertentangan dengan perasaan manusiawi, seperti ketika hendak menyembelih putranya sendiri.

  5. Berkomitmen pada Jalan Kebenaran
    Nabi Ibrahim tetap teguh di jalan tauhid, tidak tergoda untuk berkompromi dengan kemusyrikan atau tekanan dari penguasa. Keistiqamahannya menjadi contoh keberanian dalam mempertahankan iman.

  6. Mengabdikan Diri pada Jalan Kebenaran
    Seluruh hidup Nabi Ibrahim diabdikan untuk berdakwah dan menyebarkan tauhid. Ia menyeru umat manusia kepada kebenaran, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan dan pengorbanan nyata.

Khutbah tersebut ditutup dengan ajakan kepada seluruh jamaah untuk menjadikan momentum Idul Adha sebagai titik tolak memperbaiki diri, menumbuhkan semangat berdakwah, dan memperkuat komitmen kepada ajaran tauhid. (Fad)

No comments