Riau Menuju Daerah Istimewa: Konsolidasi Besar LAM Riau dan Laskar Melayu Jadi Tonggak Sejarah
Pekanbaru – Banten Medsos, 30 Mei 2025
Langit Riau tampak lebih bersahaja pada Rabu (28/5), kala Lembaga Adat Melayu Riau (LAM Riau) menggelar konsolidasi besar bersama Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (BPP-DIR) dan berbagai organisasi Laskar Melayu. Pertemuan yang berlangsung di Bumi Lancang Kuning ini menjadi momentum penting dalam mendorong pengakuan keistimewaan Provinsi Riau di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dihadiri oleh pucuk pimpinan laskar, utusan berbagai organisasi kemelayuan, serta perwakilan masyarakat adat dari berbagai wilayah Riau, konsolidasi ini bukan sekadar pertemuan seremonial. Ia menjadi panggung pemantapan arah juang kolektif dan penguatan koordinasi antara lembaga adat, struktur akar rumput, serta kekuatan politik formal yang kini turut menyatakan dukungannya terhadap perjuangan Daerah Istimewa Riau (DIR).
Muhammad Khalid, Panglima Front Pembela Bumi Lancang Kuning yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menyebut konsolidasi ini sebagai "tonggak sejarah kebangkitan marwah Melayu." Pria berusia 48 tahun itu menegaskan bahwa langkah konkret pasca pertemuan ini adalah memperluas jaringan konsolidasi ke masyarakat adat dan komunitas akar rumput di seluruh kabupaten dan kota di Riau.
"Keistimewaan bukan soal keistimewaan elite, tapi kehormatan seluruh anak negeri. Laskar akan menjadi pengawal moral perjuangan ini, menjembatani masyarakat dengan pusat gerakan. Kita hadir bukan untuk memecah, tapi menyatukan dalam kesadaran bersama bahwa Riau layak mendapat tempat istimewa," ujar Khalid.
Ia juga menambahkan bahwa Naskah Akademik DIR tengah dalam tahap finalisasi oleh para pakar, budayawan, dan akademisi Melayu yang memiliki kredibilitas tinggi. Sembari menunggu dokumen tersebut rampung, strategi komunikasi telah disiapkan secara matang agar gerakan ini tidak disalahpahami sebagai upaya provokatif, melainkan gerakan konstitusional yang berakar pada sejarah, budaya, dan kontribusi Riau bagi republik.
"Ini bukan narasi sepihak. Ini arus besar yang lahir dari kesadaran kolektif. Daerah Istimewa Riau adalah hak kultural dan sejarah yang harus diperjuangkan dengan kepala dingin, hati yang teguh, dan langkah yang terukur," tegasnya.
Gerakan menuju pengakuan keistimewaan Riau kini tidak lagi berdiri sendiri. Dukungan dari berbagai elemen masyarakat, tokoh adat, hingga kekuatan politik lokal dan nasional mulai mengalir. Harapan pun tumbuh, bahwa dalam waktu tidak lama lagi, Riau akan mendapat pengakuan istimewa yang sepadan dengan marwah dan kontribusinya bagi Indonesia. (Fad)
No comments