Breaking News

Desa Tegalongok Hadapi Tantangan Pembangunan dengan Semangat Gotong Royong

Banten Medsos – Di tengah berbagai keterbatasan infrastruktur dan tantangan lingkungan, Desa Tegalongok, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, terus berupaya menjaga keberlangsungan hidup warganya melalui pertanian dan semangat gotong royong.

Nurul Amalia, pegawai desa bidang kesejahteraan sosial, menjelaskan bahwa lahan-lahan subur di desa tersebut dimanfaatkan warga untuk bertani. Komoditas utama yang ditanam antara lain padi, jagung, dan palawija. “Sebagian besar kegiatan pertanian masih dilakukan secara tradisional dengan alat sederhana, meski ada petani yang mulai mengadopsi metode pertanian modern,” ujar Nurul kepada Banten Medsos.

Hasil pertanian, lanjutnya, menjadi sumber pendapatan utama bagi warga Desa Tegalongok, dan digunakan untuk membiayai pendidikan anak serta kebutuhan sehari-hari. Ia juga menekankan bahwa pertanian memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Pertanian menciptakan ruang terbuka hijau yang membantu mengurangi dampak perubahan iklim,” tambahnya.

Sementara itu, dalam hal pengelolaan sampah, desa ini telah memiliki Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS). Sampah dari warga diangkut dua kali seminggu menuju tempat pembuangan akhir. Namun, Nurul mengakui bahwa kesadaran masyarakat untuk memilah sampah masih rendah. “Edukasi tentang pengelolaan sampah berkelanjutan sangat dibutuhkan agar upaya pengurangan sampah lebih efektif,” jelasnya.

Saat musim hujan, genangan air kerap muncul di sejumlah titik, terutama di jalan utama dan wilayah dengan permukaan tanah rendah. Meskipun desa telah memiliki got dan saluran pembuangan air, sistem drainase masih belum optimal karena sering tersumbat oleh sampah yang terbawa arus air. “Kegiatan gotong royong warga dilakukan secara rutin, tetapi tidak cukup efektif jika tidak disertai perbaikan teknis,” tutur Nurul.

Ia juga menyoroti sejumlah program pembangunan yang belum terealisasi sepenuhnya. Di antaranya perbaikan jalan desa, pembangunan TPS permanen, dan normalisasi saluran air. Minimnya anggaran menjadi kendala utama. “Kami masih sangat bergantung pada swadaya masyarakat serta bantuan dari LSM dan pihak swasta,” katanya.

Meski demikian, Nurul menegaskan bahwa semangat gotong royong dan kekompakan warga Desa Tegalongok tetap menjadi modal sosial yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan. “Kemanunggalan masyarakat adalah kekuatan utama kami dalam menjaga desa tetap tangguh,” pungkasnya.


Laporan: Start Puteri Pribadi 
Editor: Fariz
Banten Medsos

No comments