Breaking News

Ekonomi Desa Cililitan Bertumpu pada Pertanian, Hadapi Tantangan Banjir dan Infrastruktur

Pandeglang, Banten Medsos Ekonomi pedesaan masih menjadi tulang punggung struktur ekonomi nasional, termasuk di wilayah Desa Cililitan, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang. Dengan potensi sumber daya alam dan manusia yang cukup besar, desa ini terus berjuang mengembangkan sektor ekonominya di tengah sejumlah tantangan yang masih mengemuka.

Mayoritas penduduk Desa Cililitan menggantungkan hidup pada sektor pertanian, khususnya tanaman padi. Berdasarkan data yang dihimpun dari Pemerintah Desa Cililitan, sekitar 70 persen warga desa bermata pencaharian sebagai petani. Namun, aktivitas pertanian sempat terganggu akibat jebolnya tanggul irigasi Cilemer pada Januari 2024 lalu. Insiden tersebut menyebabkan lima rumah dan dua hektare sawah warga terendam banjir.

"Peristiwa itu tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tapi juga menghambat musim tanam yang berdampak pada ketahanan pangan di desa," ujar Riyan Fauzi, staf Desa Cililitan, saat diwawancarai Banten Medsos.

Selain pertanian, sektor ekonomi lainnya yang turut menopang kehidupan warga adalah usaha mikro, seperti warung kelontong, industri rumahan makanan ringan, hingga perdagangan di pasar tradisional. Sayangnya, perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di desa masih terhambat oleh keterbatasan modal dan akses pelatihan kewirausahaan.

Infrastruktur Menjadi Sorotan

Dari sisi infrastruktur, jalan desa dinilai cukup memadai dan akses ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas serta kantor Polsek terbilang mudah. Namun, desa juga menghadapi masalah serius setelah jembatan penghubung dua kampung—Kampung Babakan Kembang dan Kampung Sukamanah—ambruk akibat hujan deras beberapa bulan lalu.

“Jembatan yang ambruk tersebut merupakan bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) tahun 2009. Fungsinya sangat vital karena menjadi jalur utama anak-anak menuju SDN Cililitan 1 tanpa harus melewati jalan pasar yang lebih jauh dan ramai. Selain itu, jembatan ini juga digunakan masyarakat pengguna kendaraan roda dua,” tambah Riyan.

Butuh Dukungan Pihak Eksternal

Meskipun masyarakat Desa Cililitan dikenal gigih dan mandiri dalam menggerakkan roda perekonomian, tantangan seperti akses terhadap teknologi, permodalan, dan pasar masih menjadi penghambat utama. Peran koperasi dan kelompok tani dinilai cukup penting dalam mempertahankan stabilitas ekonomi desa, namun belum mampu menjawab seluruh kebutuhan.

"Harapan kami, ada perhatian dari pemerintah maupun pihak swasta untuk memberi pelatihan, akses modal, dan membuka jaringan pasar yang lebih luas agar perekonomian desa bisa berkembang lebih optimal dan berkelanjutan," pungkas Riyan.

Dengan potensi besar yang dimiliki dan semangat warga yang tinggi, Desa Cililitan diyakini mampu bangkit dan bertransformasi menjadi desa yang mandiri secara ekonomi, asalkan mendapatkan dukungan yang tepat dan berkesinambungan. (Putri/Fad)

No comments