BENDUNGAN CIKONCANG: POTENSI WISATA INDAH DI PERBATASAN, PERLU PERBAIKAN AKSES DAN FASILITAS
Banten Medsos – Wanasalam, Lebak
Bendungan Cikoncang yang terletak di Desa Ketapang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten, menyimpan potensi besar sebagai destinasi wisata alam dan kuliner yang memesona. Lokasinya yang sebagian berada di Kabupaten Lebak dan sebagian lagi di Kabupaten Pandeglang, namun secara administratif dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Lebak, menjadi daya tarik tersendiri.
Suasana di sekitar bendungan ini begitu menenangkan. Deretan saung apung yang mengapung di atas permukaan air, disertai hidangan kuliner lokal yang menggoda selera, menjadikan tempat ini favorit bagi keluarga dan rombongan wisatawan. Tidak ditemukan adanya pungutan liar, sehingga pengunjung merasa aman dan nyaman saat berwisata.
Aep, mantan Sekretaris Camat Cikeusik yang tengah menikmati santapan siang bersama tiga orang dosen STISIP Banten Raya dan sejumlah mahasiswa kelas jauh kampus STISIP Banten Raya, mengungkapkan bahwa bendungan ini merupakan kawasan strategis yang dapat dikembangkan lebih jauh. “Sebagian masuk Kabupaten Lebak, sebagian lagi Pandeglang, tapi pengelolaannya dipegang oleh Lebak. Ini potensi yang besar jika dikelola serius,” ujarnya.
Namun, keindahan alam yang ditawarkan Bendungan Cikoncang belum diimbangi oleh infrastruktur pendukung yang memadai. Jafar, 42 tahun, Kepala Bagian Kepegawaian STISIP Banten Raya, mengeluhkan buruknya akses jalan ke lokasi. “Jalan masuknya rusak parah dan becek. Mengendarai mobil harus sangat pelan karena bisa merusak kaki-kaki kendaraan. Sangat disayangkan,” katanya.
Masalah lainnya juga disampaikan oleh Najmuddin, 52 tahun, yang mengapresiasi kelezatan kuliner di area wisata ini. “Tempatnya cocok buat keluarga, makanan enak-enak, tapi untuk ibadah agak repot. Masjid apungnya bagus, sayangnya terkunci. Jadi harus numpang salat di warung. Padahal ini weekend, pengunjung ramai,” jelasnya.
Feri, dosen STISIP Banten Raya, turut memberikan pandangan serupa. Ia mengapresiasi kenyamanan dan keamanan lokasi yang terbebas dari pungli. Namun, ia menyayangkan kondisi fasilitas dan akses. “Tadi saya ingin salat Dzuhur sekitar pukul 13.30 WIB di masjid apung, tapi terkunci. Mestinya sarana ibadah dibuka agar pengunjung juga bisa nyaman beribadah, selain berwisata. Sangat disayangkan, tempat sepotensial ini infrastrukturnya belum mendukung.”
Dengan segala potensinya, Bendungan Cikoncang membutuhkan perhatian lebih dari pihak pemerintah, khususnya dalam hal perbaikan infrastruktur jalan dan penyediaan fasilitas publik, seperti tempat ibadah yang mudah diakses. Jika dikelola dengan serius dan menyeluruh, kawasan ini bisa menjadi ikon wisata andalan di Banten Selatan.
Reporter: Tim Redaksi Banten Medsos
Editor: Fariz
No comments