Pertanian Jadi Andalan, Desa Sorongan Masih Hadapi Kendala Infrastruktur dan Akses Pasar
Banten Medsos | Pandeglang — Pertanian masih menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat di Desa Sorongan, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang. Mayoritas warga desa ini menggantungkan hidupnya dari hasil bumi seperti padi ladang, jagung, dan gula aren yang diproduksi secara tradisional. Namun, berbagai tantangan masih membayangi, terutama soal infrastruktur dan akses distribusi hasil panen.
Nawawi, Penjabat (PJ) Kepala Desa Sorongan, menyatakan bahwa tanah di wilayahnya tergolong subur dan memiliki potensi besar untuk pertanian. Selain padi ladang dan jagung, wilayah ini juga dikenal dengan produksi gula aren dari kebun yang dikelola secara turun-temurun oleh masyarakat.
“Potensi di sini sangat besar. Tanah subur, cocok untuk ditanam umbi-umbian. Gula aren di sini juga punya nilai jual tinggi, sayangnya belum dikelola dengan pendekatan pasar yang modern,” kata Nawawi kepada Banten Medsos, Senin (7/7).
Namun, Nawawi mengungkapkan masih ada kendala serius yang dihadapi para petani, terutama soal akses jalan tani yang rusak dan belum lancarnya distribusi hasil panen ke pasar. Hal ini membuat harga jual hasil pertanian tidak sebanding dengan jerih payah para petani.
“Jalan tani rusak parah. Distribusi hasil panen jadi tidak lancar, ini sangat memengaruhi harga jual. Petani sering dirugikan,” ungkapnya.
Sebagai upaya meningkatkan kapasitas petani, Nawawi menyebutkan pihaknya telah mendorong kelompok tani agar lebih aktif melalui program pelatihan pertanian organik dan penyaluran bibit jagung. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan penyuluh dari Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang.
“Kami alokasikan dana desa untuk memperbaiki irigasi sederhana dan jalan tani. Tapi karena anggaran terbatas, belum semua bisa kami tangani,” jelasnya.
Desa Sorongan juga menghadapi tantangan demografis. Banyak pemuda memilih merantau ke kota karena menganggap bertani tidak menjanjikan. Untuk mengatasi hal ini, Nawawi menyatakan pihaknya sedang berupaya menggandeng pemuda desa agar kembali berkontribusi terhadap pembangunan desa.
“Kami dorong pemanfaatan media sosial agar pemuda melihat peluang dari pertanian modern. Kami ingin ada regenerasi petani, karena masa depan pertanian ada di tangan mereka,” pungkas Nawawi.
Meski tantangan masih besar, Nawawi optimistis dengan kolaborasi berbagai pihak dan pemanfaatan potensi yang ada, Desa Sorongan bisa menjadi desa mandiri berbasis pertanian modern yang berkelanjutan.
Laporan: Aditiya Muhammad Farhan| Editor: Tim Redaksi Banten Medsos
No comments