Pedagang Cibuluh Manfaatkan Media Sosial untuk Jualan, Bandrek Sudimanik Jadi Andalan Tambahan
Pandeglang — Perkembangan teknologi digital membawa dampak positif bagi pelaku usaha kecil di pelosok desa. Siti Nurjanah (35), seorang pedagang makanan di Kampung Cibuluh, Desa Mangkualam, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, membuktikan bahwa pemanfaatan media sosial mampu memperluas jangkauan usaha rumahan.
Siti mengungkapkan, awalnya ia hanya berjualan gorengan di depan rumah. Namun sejak tahun lalu, ia mulai memanfaatkan platform Facebook dan WhatsApp untuk memasarkan dagangannya. “Pesanan sekarang sudah bisa sampai ke kampung sebelah. Anak saya juga bantu bikin video singkat untuk promosi,” ujar Siti saat ditemui Banten Medsos.
Walau usahanya belum besar, namun pemasaran daring tersebut cukup membantu menambah penghasilan keluarga. Ia juga mulai menjual minuman tradisional Bandrek Sudimanik, produk asli dari Desa Sudimanik, Kecamatan Cibaliung, Pandeglang.
“Selain nambah penghasilan, saya juga pengin bantu kenalkan produk asli Pandeglang. Rasanya enak, cocok buat diminum sore atau malam hari,” tutur Siti.
Menurutnya, penjualan bandrek ukuran 150 gram secara online masih terbatas, hanya sekitar lima bungkus dalam sebulan. Namun untuk kemasan renceng 15 gram, ia bisa menjual satu renceng atau 12 sachet setiap hari.
Produk bandrek Sudimanik sendiri sudah diproduksi sejak tahun 2022. Di wilayah Cibuluh dan sekitarnya, produk ini belum banyak dikenal, dan pemesanan umumnya berasal dari orang-orang terdekat atau mereka yang pernah mencicipi sebelumnya.
“Di tempat asalnya, Sudimanik, penjualannya lebih bagus. Ada sekitar 12 warung yang menjual produk ini, apalagi di sana ada objek wisata Wahangan Cikalong. Banyak pengunjung beli buat oleh-oleh,” jelas Siti.
Produk bandrek tersebut bahkan telah dipasarkan hingga ke Serang dan Tangerang, meski belum menjangkau daerah lainnya. Meski begitu, ia mengakui ada kendala dalam proses produksi, terutama dalam ketersediaan bahan baku utama. “Gula merahnya mesti yang bagus, dan itu agak susah dicari,” katanya.
Upaya Siti Nurjanah menunjukkan bahwa pelaku usaha kecil di desa bisa berkembang dengan memanfaatkan teknologi dan memperkenalkan produk lokal sebagai bagian dari kekayaan kuliner daerah.
—
Laporan: Mia Amelia Putri
Editor: Fariz
No comments