Breaking News

Ketahanan Pedagang Pasar Kranggot di Tengah Fluktuasi dan Minimnya Perlindungan Sosial

Cilegon, Banten – Banten Medsos
Pasar Kranggot di Kota Cilegon menjadi saksi ketangguhan para pedagang tradisional yang telah bertahun-tahun menggantungkan hidup dari denyut ekonomi rakyat. Bu Sari, seorang pedagang sayur, dan Pak Anwar, penjual daging ayam, mengaku telah berjualan di pasar tersebut selama lebih dari delapan tahun. Namun, mereka mengatakan kehidupan sebagai pedagang kecil tidak selalu stabil dan sangat tergantung pada fluktuasi harga, musim, serta daya beli masyarakat.

“Pendapatan kami sangat bergantung pada kondisi pasar. Kalau musim hujan atau harga naik dari distributor, pembeli jadi sepi,” ujar Bu Sari, yang usianya sekitar 45 tahun. Ia mengaku sering kali bingung saat harga dari distributor melonjak. “Kalau harga dinaikkan, pembeli bisa kabur. Tapi kalau tidak saya naikkan, saya sendiri yang rugi,” keluhnya.

Pak Anwar, yang sehari-hari berjualan ayam potong, juga mengungkapkan kondisi serupa. “Kami cuma terima harga dari pemasok, ya tinggal jual lagi. Kadang untungnya tipis sekali,” tuturnya. Pendapatan bersih harian mereka berkisar antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu, angka yang bisa anjlok drastis saat musim paceklik atau cuaca buruk.

Mirisnya, mereka tidak memiliki sistem jaminan sosial tetap atau perlindungan dari pemerintah. “Kami ini hidup dari hari ke hari. Tidak ada gaji tetap, tidak ada asuransi, semua bergantung dari jumlah pembeli yang datang,” kata Bu Sari.

Namun di tengah kerasnya perjuangan hidup, solidaritas antarpedagang menjadi benteng ketahanan. Mereka saling bantu dalam kesulitan, membentuk arisan, hingga sistem hutang-piutang informal. “Kalau ada yang sakit, kami biasa patungan untuk bantu meringankan beban,” ucap Bu Sari.

Pak Anwar menambahkan, meski rutin membayar retribusi, kondisi fasilitas pasar masih jauh dari layak. “WC kotor, atap bocor, kami sudah lama mengeluh. Tapi pemerintah ke mana?” katanya dengan nada kecewa.

Potret kehidupan para pedagang di Pasar Kranggot menggambarkan wajah ekonomi kerakyatan yang masih luput dari perhatian serius. Mereka membutuhkan kebijakan yang berpihak, perlindungan sosial yang memadai, dan perhatian nyata dari pemerintah untuk memperbaiki fasilitas serta mendukung keberlanjutan usaha mereka.

Laporan: Ahmad Zaenudin
Foto: Ilustrasi aktivitas pasar tradisional (dok. Zain)

No comments