Breaking News

Kursus Stir Mobil Privat, Alternatif Belajar Mengemudi yang Fleksibel dan Terjangkau



Tangerang, 12 Mei 2025 — Di tengah kebutuhan masyarakat akan kemampuan menyetir yang kian meningkat, kursus stir mobil privat menjadi salah satu pilihan yang semakin diminati. Salah satunya adalah layanan kursus stir mobil yang dijalankan oleh Muklis, pria asal Bandung kelahiran 17 Mei 1992, yang kini menetap di Kabupaten Tangerang.

Dengan tarif Rp80.000 per jam bagi pengguna mobil pelatih dan Rp70.000 per jam untuk pengguna mobil pribadi, Muklis menawarkan pembelajaran yang fleksibel dan terjangkau. Bahkan, bagi mereka yang memiliki mobil, tetapi belum bisa menyetir sama sekali, Muklis bersedia mendatangi lokasi klien dengan tarif Rp 70.000 per jam.

“Belajar secara privat seperti ini lebih enak dan biayanya terjangkau,” ujar Khoir (32), warga Balaraja, Kabupaten Tangerang, salah satu peserta kursus. Khoir mengaku puas dengan metode pembelajaran yang diberikan Muklis.

Peserta kursus datang dari beragam latar belakang, mulai dari pelajar hingga pekerja, dan usia peserta pun bervariasi antara 17 hingga 60 tahun. Materi kursus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing klien, mulai dari dasar-dasar menyetir, latihan memarkir kendaraan, hingga teknik berkendara di jalan tol.

“Kalau klien ingin belajar langsung di jalan raya, saya dampingi secara langsung. Semua tergantung perkembangan dan permintaan mereka,” jelas Muklis.

Lokasi latihan umumnya dilakukan di area Bumi Serpong Damai (BSD), namun klien Muklis juga berasal dari Bekasi dan Jakarta. Ia membuka opsi kursus mulai dari satu kali pertemuan hingga empat kali, tergantung progres peserta.

Selain mengajar menyetir, Muklis juga menyediakan jasa pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) A bagi klien yang membutuhkannya. Untuk informasi lebih lanjut, Muklis dapat dihubungi melalui akun Facebook M Al-faizi Saputra atau Instagram @Alfaizi_kursusmobil.

Muklis adalah lulusan Sarjana Ilmu Pemerintahan dari STISIP Banten Raya. Setelah sempat mengajar di sekolah menengah dan pesantren di Pandeglang, ia memilih jalur pekerjaan yang lebih fleksibel. “Sekarang ini, sulit mendapatkan pekerjaan sesuai bidang. Di pekerjaan ini, saya lebih bebas dan tidak terikat waktu,” tuturnya.

Kursus stir mobil yang dikelola Muklis menunjukkan bahwa keterampilan dan fleksibilitas bisa menjadi jalan alternatif untuk bertahan dan berkembang di tengah tantangan dunia kerja saat ini. (Fad)


No comments