Potensi Alam Desa Mangkualam Butuh Dukungan Akses Pasar dan Permodalan
PANDEGLANG, BANTEN MEDSOS — Desa Mangkualam, yang terletak di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, merupakan salah satu wilayah pedesaan yang masih menggantungkan kehidupan mayoritas penduduknya pada sektor pertanian. Dengan potensi alam yang melimpah seperti sungai, hutan kecil, serta lahan yang masih cukup luas, desa ini menyimpan peluang besar untuk dikembangkan secara berkelanjutan. Namun, sejumlah tantangan masih dihadapi masyarakat setempat, terutama dalam hal akses pasar dan permodalan.
Asep Sutisna (48), seorang petani sekaligus Ketua Kelompok Tani Mekar Jaya yang berdomisili di Kampung Teluk, Desa Mangkualam, mengatakan bahwa sebagian besar warga menggantungkan hidup dari hasil pertanian.
“Di sini rata-rata warga masih mengandalkan hasil tani, seperti padi, singkong, dan sebagian kecil sayur-mayur,” ujar Asep saat ditemui oleh Banten Medsos, Kamis (4/7).
Namun demikian, Asep mengungkapkan bahwa harga hasil pertanian sering kali tidak stabil, terlebih saat musim panen tiba secara bersamaan.
“Harga bisa jatuh kalau panennya bareng, itu yang bikin kami susah dapat untung,” tambahnya.
Dalam upaya mencari alternatif pendapatan, kelompok tani yang dipimpinnya juga mulai mengembangkan usaha peternakan ayam petelur secara kolektif, berkat bantuan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT CSD.
“Kami baru belajar ternak ayam petelur secara kelompok. Alhamdulillah, dibantu CSR dari PT CSD. Tapi tantangan masih banyak, terutama akses pasar dan permodalan,” jelasnya.
Ia menambahkan, keberadaan koperasi atau lembaga simpan pinjam resmi dengan bunga rendah sangat dibutuhkan masyarakat.
“Kalau ada koperasi resmi yang bunganya kecil, itu akan sangat membantu petani. Bisa untuk tambahan modal beli pupuk atau pakan ternak,” ungkap Asep.
Desa Mangkualam sendiri memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi desa mandiri berbasis pertanian dan peternakan. Namun, hal ini membutuhkan dukungan konkret dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, lembaga keuangan, maupun swasta, dalam bentuk pembinaan, akses pasar, serta permodalan yang terjangkau.
Dengan potensi alam yang belum tergarap maksimal dan semangat gotong royong yang tinggi di antara warga, harapan untuk kemajuan desa ini tetap terbuka lebar. Namun tanpa dukungan nyata, upaya mereka untuk sejahtera bisa terus terhambat.
—
Laporan: Esa Syifhanudinata
Editor: Fariz
No comments